BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Pendidikan
adalah daya upaya untuk memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan batin),
pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya
(Ki Hajar Dewantara : 1889 – 1959). Dalam Kamus Bahasa Indonesia, (1991:232)
tentang Pengertian Pendidikan, yang berasal dari kata “didik”, Lalu kata ini
mendapat awalan kata “me” sehingga menjadi “mendidik” artinya memelihara dan
memberi latihan. Dalam memelihara dan memberi latihan diperlukan adanya ajaran,
tuntutan dan pimpinan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran.
Menurut Undang – undang
Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, bahwa Pendidikan adalah usaha
sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan negara.
Dengan
demikian, pendidikan seharusnya memberikan sebuah pengalaman yang membawa
dampak perubahan positif baik lahir maupun batin melalui serangkaian kegiatan
yang disesuaikan dengan tingkatan usia dengan mengedepankan proses pembelajaran
yang efektif dan menyenangkan.
Pembelajaran
Ilmu Pengetahuan Alam di Sekolah Dasar merupakan hal yang sangat penting untuk
dipelajari siswa karena Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara
penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan konsep dan
keterampilan.
Pendidikan
IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi
peserta didik utuk mempelajari diri sendiri
dan alam sekitar. Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positif dan kesadaran
tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan,
teknologi. Keterampilan proses IPA memilki peran penting dalam perkembangan
sikap ilmiah, dan intelektual pesrta didik. Melalui keterampilan proses siswa
dapat membiasakan diri bersikap dan bekerja secara ilmiah yang pada akhirnya
akan terbiasa dapat memecahkan permasalahan secara ilmiah.
Belajar
IPA mutlak harus dilakukan peserta didik sejak dini, untuk membekali peserta
didik dengan kemampuan, berfikir logis, analitis, sistematis, kritis, kerja
ilmiah, bersikap ilmiah dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi
tersebut diperlukan, agar peserta didik dapat memilki kemampuan meneliti,
memperoleh, mengelola, memanfaatkan informasi dan teknologi untuk bertahan
hidup pada keadaanyang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Kenyataan
dilapangan khususnya di SDN Sukapura III pada pembelajaran IPA kelas IV, proses
pembelajaran belum maksimal sesuai dengan harapan kurikulum. Kondisi yang
terjadi pada proses pembelajaran IPA antara lain :
1. Konsentrasi
siswa rendah
2. Sebagian
besar siswa tidak berani mengajukan pertanyaan,
3. Hasil
belajar siswa rendah
Kondisi
tersebut terjadi akibat dari peran guru dalam pembelajaran masih bersifat
konvensional, aktifitas pembelajaran masih didominasi baca, duduk, catat,
hapal. Akibatnya hasil belajar sebagian peserta didik kelas IV dalam
pembelajaran IPA belum dapat mendeskripsikan panca indera dan fungsinya sesuai
dengan apa yang diharapkan.
Berdasarkan
permasalahan diatas, saya mencoba menerapkan Model pembelajaran Problem Based
Instruction (PBI) / Pembelajaran Berdasarkan Masalah untuk meningkatkan hasil
belajar siswa pada mata pelajaran IPA dikelas IV SDN Sukapura III Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang.
B. Identifikasi
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka
ditemukan beberapa masalah, yaitu :
1. Konsentrasi
siswa rendah
2. Sebagian
besar siswa tidak berani mengajukan pertanyaan,
3. Hasil
belajar siswa rendah
C. Batasan
Masalah
Dengan
teridentifikasi permasalahan tersebut di atas maka perbaikan pembelajaran akan
kami fokuskan pada permasalahan yaitu hasil belajar siswa rendah
D. Rumusan
Masalah
Untuk
mengatasi permasalahan tersebut maka saya merumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah
penerapan Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) / Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan konsentrasi siswa pada mata pelajaran
IPA dikelas IV SDN Sukapura III Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang?
2. Apakah
penerapan Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) / Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan siswa untuk berani bertanya pada mata
pelajaran IPA dikelas IV SDN Sukapura III Kecamatan Rawamerta Kabupaten
Karawang?
3. Apakah
penerapan Model pembelajaran Problem Based Instruction (PBI) / Pembelajaran
Berdasarkan Masalah dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
IPA dikelas IV SDN Sukapura III Kecamatan Rawamerta Kabupaten Karawang?
E. Tujuan
dan Manfaat
1. Tujuan
a. Meningkatkan
kemampuan guru merencanakan pembelajaran penerapan pendekatan keterampilan
proses untuk meningkatkan kemampuan siswa mendeskripsikan struktur panca indera
dengan fungsinya.
b. Meningkatkan
kemampuan siswa mendeskripsikan struktur panca indera dengan fungsinya melalui
penetapan pendekatan keterampilan proses.
c. Meningkatkan
kemampuan siswa mendeskripsikan struktur panca indera dengan fungsinya melalui
penerapan pendekatan keterampilan proses.
F. Manfaat
Penelitian Pembelajaran
1. Bagi
Guru
a. Manfaat
penelitian ini bagi guru adalah menambah wawasan berpikir dan bertindak dalam
mengatasi kesulitan menanamkan pemahaman, pengertian dan sikap terhadap siswa
yang menemukan kesulitan dalam belajar
b. Memperbaiki
kinerja yang dianggap kurang optimal
c. Merfleksi
diri dalam peningkatan kinerja atas kelebihan dan kekurangan dalam pengelolaan
pembelajaran
2. Bagi
Siswa
a. Manfaat
penelitian ini bagi siswa menambah wawasan berpikir, untuk meningkatkan
kemampuan.
b. Meningkatkan
pola kerja sama, berkomunikasi secara ilmiah, meningkatkan kreativitas
berfikir.
c. Terbiasa
menemukan pemecahan masalah secara sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
3. Bagi
Sekolah
Manfaat bagi lembaga adalah sekolah dasar selain sebagai
lembaga pendidikan juga merupakan lembaga penelitian yang senantiasa terus
menerus melakukan inovasi/mengadakan perubahan kearah yang lebih dari hasil
penelitian.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Hasil
Belajar
Hasil
belajar adalah adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajaranya (Sudjana, 1990:22).
Hasil
belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh dua faktor utama yaitu :
1. Faktor
dari dalam diri siswa, meliputi kemampuan yang dimilikinya, motivasi belajar,
minat dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, sosial ekonomi,
faktor fisik dan psikis.
2. Faktor
yang datang dari luar diri siswa atau faktor lingkungan, terutama kualitas
pengajaran.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah Suatu kemampuan
atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa setelah siswa tersebut mengalami
aktivitas belajar.
B. Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction)
Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) menurut Jhon Dewey
(dalam Sudjana 2001:19) adalah Interaksi antara stimulus dengan respons,
merupakan hubungan antara dua arah belajar dengan lingkungan. Lingkungan
memberi masukan kepada siswa berupa bantuan dan masalah sedangkan sistem saraf
dan otak berfungsi menafsirkan bantuan itu dengan efektif sehingga yang
dihadapi dapat diselidiki, dinilai, dianalisis serta dicari pemecahan
masalahnya dengan baik.
Problem-based
instruction adalah model pembelajaran yang berlandaskan paham konstruktivistik
yang mengakomodasi keterlibatan siswa dalam belajar dan pemecahan masalah
otentik (Arends et al., 2001). Dalam pemerolehan informasi dan pengembangan
pemahaman tentang topik-topik, siswa belajar bagaimana mengkonstruksi kerangka
masalah, mengorganisasikan dan menginvestigasi masalah, mengumpulkan dan
menganalisis data, menyusun fakta, mengkonstruksi argumentasi mengenai
pemecahan masalah, bekerja secara individual atau kolaborasi dalam pemecahan
masalah.
Peranan
guru sebagai pembimbing dan negosiator. Peran-peran tersebut dapat ditampilkan
secara lisan selama proses pendefinisian dan pengklarifikasian masalah.
Sarana
pendukung model pembelajaran ini adalah lembaran kerja siswa, bahan ajar,
panduan bahan ajar untuk siswa dan untuk guru, artikel, jurnal, kliping,
peralatan demonstrasi atau eksperimen yang sesuai, model analogi, meja dan
kursi yang mudah dimobilisasi atau ruangan kelas yang sudah ditata untuk itu.
Kelebihan:
a. Siswa
dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya
dengan baik.
b. Dilatih
untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
c. Dapat
memperoleh dari berbagai sumber.
Kekurangan:
a. Untuk
siswa yang malas, tujuan dari metode tersebut tidak dapat tercapai.
b. Membutuhkan
banyak waktu dan dana.
c. Tidak
semua mata pelajaran dapat diterapkan dengan metode ini.
Adapun
langkah-langkah dalam Model Problem Based Introduction (PBI) adalah sebagai
berikut :
a. Guru
menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan,
memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pmecahan masalah yang dipilih
b. Guru
membantu siswa mendefenisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll)
c. Guru
mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis,
pemecahan masalah
d. Guru
membantu siswa dalam merencanakan menyiapkan karya yang sesuai dengan laporan
dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya
e. Guru
membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap pendidikan
mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
C. Kerangka
Berfikir
Hasil
belajar adalah Suatu kemampuan atau keterampilan yang dimiliki oleh siswa
setelah siswa tersebut mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar bisa
meningkat apabila menggunakan Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem
based instruction).
Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem based instruction) adalah model
pembelajaran yang memfokuskan proses/kegiatan pembelajaran berdasarkan
pengalaman langsung dengan masalah melalui keterlibatan siswa.
Berdasarkan
kerangka berfikir tersebut diatas, diduga Model Pembelajaran berdasarkan
Masalah (Problem Based Instruction) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
mata pelajaran IPA di kelas IV SDN Sukapura III Kecamatan Rawamerta Kabupaten
Karawang.
D. Hipotesis
Tindakan
Proses pembelajaran pada
mata pelajaran IPA dikelas IV apabila menggunakan model Pembelajaran
berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction) diduga dapat meningkatkan hasil
belajar siswa, karena Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Pbi) mendahulukan
prinsip belajar aktif, menyenangkan dan akan menggali kemampuan siswa melalui
pengalaman langsung dalam memecahkan permasalahan yang ada. Sehingga Model
Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Pbi) akan mampu meningkatkan hasil belajar
siswa pada mata pelajaran IPA kelas IV di SDN Sukapura III Kecamatan Rawamerta
Kabupaten Karawang.
BAB
III
METODOLOGI
PENELITIAN
A. Setting
Penelitian
1. Waktu
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan pada bulan Maret 2012, karena pada bulan tersebut sesuai
dengan materi yang diteliti.
2. Tempat
Penelitian
Penelitian
ini dilaksanakan di SDN Sukapura III Kecamatan Rawamerta kabupaten Karawang.
B. Subjek
Penelitian
Subjek
penelitian pada penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas IV
yang berjumlah 28 orang siswa terdiri dari 13 orang siswa laki – laki dan 15
orang siswa perempuan. Data siswa yang diambil berupa tes hasil belajar,
keaktifan siswa dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
pembelajaran.
C. Sumber
Data
Sumber
data yang diambil adalah seluruh siswa kelas IV SDN Sukapura III Kecamatan
Rawamerta Kabupaten Karawang.
D. Teknik
dan alat pengumpulan data
1. Teknik
pengumpulan data
Teknik
yang dilaksanakan dalam pengumpulan data dilakukan dengan cara :
- Tes
- Observasi
2. Alat
pengumpulan data
Alat
yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu :
- lembaran
kerja siswa
- bahan
ajar
- panduan
bahan ajar untuk siswa dan untuk guru
- artikel
- kliping
- peralatan
demonstrasi atau eksperimen yang sesuai
E. Validitas
Data
1. Untuk
memperoleh data dari hasil belajar siswa yang absah (valid) proses
mpembelajaran dilakukan dengan menggunakan metode penelitian, diskusi kelompok
dan tanya jawab dengan menitik beratkan pada kreatifitas siswa dalam pemecahan
sebuah masalah.
2. Untuk
memperoleh data yang valid diperlukan adanya instrument test yang memuat soal
untuk mengukur penguasaan siswa dalam mendeskripsikan struktur panca indera
dengan fungsinya.
F. Analisis
Data
1. Hasil
belajar siswa dianalisa dengan analisa Deskriptif Komperatif yaitu dengan
membandingkan nilai test antar siklus dengan indikator kinerja.
2. Hasil
observasi dianalisa dengan analisis Deskriptif.
G. Indikator
Kinerja
Dalam
penelitian ini indikator kinerja berupa nilai rata - rata naik dari 60,25
menjadi 70,00.
H. Prosedur
Penelitian
Penelitian Tindakan
Kelas ini dilakukan melalui tiga siklus secara berkelanjutan. Setiap siklus
dilakukan perencanaan, pelaksanaan, refleksi dan evaluasi untuk mengetahui
efektifitas tindakan.
http://ahmadnurhidayatarya.blogspot.com/2011/03/model-pembelajaran-problem-based.html diunduh tanggal 28 pebruari
2012 jam 12:00
http://www.scribd.com/doc/51282702/Pengertian-Hasil-Belajar-Menurut-Para-Ahli
diunduh pada tanggal 28 pebruari 2012 jam 1130
http://repository.upi.edu/operator/upload/s_fis_0601642_chapter2.pdf
diunduh pada tanggal 28 pebruari 2012 jm 11:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar